DPR RI kunjungi SDN Tanggalrejo Kec. Mojoagung

Sabtu, 17 Maret 2012

Anggota DPR RI Kunjungi Sekolah Rusak

Jum'at, 16 Maret 2012 13:07:46 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Anggota DPR RI dari Komisi V, Hj Sadarestuwati mengunjungi sejumlah sekolah rusak yang ada di Kecamatan Mojoagung, Jombang, Jumat (16/3/2012). Sekolah itu adalah SDN Tanggalrejo, SDN Kademangan II, dan SDN Kademangan III.

Sekolah yang pertama kali dikunjungi adalah SDN Tanggalrejo. Begitu menginjakkan kaki di sekolah tersebut, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini meninjau ruangan yang plafonnya ambrol. Agar tidak terjadi ambrol susulan, pihak sekolah memasang penyangga di bawah plafon yang dimakan usai tersebut.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi ini. Kami berharap pemerintah segera turun tangan. Yakni melakukan perbaikan. Pasalnya, anggaran untuk sektor pendidikan cukup besar, yakni 20 persen dari APBN," kata perempuan yang akrab disapa Estu ini.

Ia juga mengatakan, jumlah ruangan yang ada di SDN Tanggalrejo terdapat tujuh lokal. Ironisnya, seluruh ruangan tersebut sudah lapuk dimakan usia. Bahkan, ada satu ruangan yang sudah rusak parah.

Hal serupa juga dialami SDN Kademangan II dan III. Di SDN Kademangan II, ruangan kelas 4 plafonnya juga banyak yang rontok. Lagi-lagi, sedikitnya ada tiga tiang penyangga dari bambu untuk menahan kerusakan itu. "Ini sangat berbahaya untuk proses belajar mengajar," kata Estu.

Imam Nawawi, salah satu guru di SDN Kademangan III mengatakan, seluruh ruangan kelas di sekolahnya rusak parah. Maklum saja, sudah puluhan tahun sekolah tersebut tidak mendapatkan rehabilitasi. Padahal, pihak sekolah sudah berkali-kali mengajukan.

"Dengan adanya kunjungan dari DPR RI ini kami berharap agar sekolah ini mendapatkan prioritas pembangunan. Jika tidak, maka ratusan murid selalu belajar dalam ancaman," pungkasnya.

Runtuh susulan plafon SDN Tanggalrejo Kec. Mojoagung

Jumat, 16 Maret 2012


Wajah dunia pendidikan memang harus kian diperhatikan. Tidak hanya soal kurikulum dan pembiayaan saja yang terus dibahas dalam meja rapat, tapi kebutuhan mendasar soal sarana fisik agaknya harus diupayakan dn diatasi secara cepat. Sebab disana sini masih banyak sarana fisik sekolah yang tidak memadai yang dapat mengancam keselamatan peserta didik.
Seperti yang terjadi kemarin, (14/03), plafon sebuah ruang di salah satu Sekolah Dasar Negeri di kota santri ambruk. Jebolnya atap plafon ruang di SD Tanggalrejo, Mojoagung ini diduga akibat bangunan yang sudah tua dan kayu lapuk. Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ruang guru dan kepala sekolah ini tiba-tiba ambruk dan berjatuhan tanpa ada angin. Sejumlah gurupun terpaksa mengeluarkan seluruh isi ruangan yang terkena plafon yang jatuh. Diduga ambuknya atap ruang guru ini karena kondisi kayu plafon sudah rusak dan lapuk. Apalagi sebelumnya di ruang kelas juga mengalami kejadian serupa.
Siti Nurhanik, Kepala SDN Tanggalrejo mengatakan kejadian ambruknya atap ini sebelum guru masuk ke ruang. "Saat dibersihkan tiba-tiba atap roboh dan mengenani seluruh isi ruangan. Ambruknya ruang guru ini bersamaan dengan kegiatan try out siswa untuk persiapan ujian nasional, "kata Nur kepada sejumlah wartawan.

Menanggapi peristiwa ini,  Muntholib, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang mengatakan tahun 2012 dan 2013 ini pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk membenahi sekolah yang rusak. "Termasuk SDN Tanggalrejo ini sudah dialokasikan dari dana alokasi khusus (DAK)  selama dua tahun ke depan seluruh sekolah rusak bisa tertangani,"ujar Muntholip serius.
Untuk mengurangi perasaan was-was para siswa selama belajar, pihak sekolah memasang bambu untuk menyangga plafon yang rusak dan rawan jatuh.

Plafon SDN Tanggalrejo Mojoagung Ambruk

Kamis, 15 Maret 2012

Plafon SDN Tanggalrejo Ambruk
Kamis, 15 Maret 2012 07:03

djombang.com - Wajah dunia pendidikan memang harus kian diperhatikan. Tidak hanya soal kurikulum dan pembiayaan saja yang terus dibahas dalam meja rapat, tapi kebutuhan mendasar soal sarana fisik agaknya harus diupayakan dn diatasi secara cepat. Sebab disana sini masih banyak sarana fisik sekolah yang tidak memadai yang dapat mengancam keselamatan peserta didik.
Seperti yang terjadi kemarin, (14/03), plafon sebuah ruang di salah satu Sekolah Dasar Negeri di kota santri ambruk. Jebolnya atap plafon ruang di SD Tanggalrejo, Mojoagung ini diduga akibat bangunan yang sudah tua dan kayu lapuk. Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Ruang guru dan kepala sekolah ini tiba-tiba ambruk dan berjatuhan tanpa ada angin. Sejumlah gurupun terpaksa mengeluarkan seluruh isi ruangan yang terkena plafon yang jatuh. Diduga ambuknya atap ruang guru ini karena kondisi kayu plafon sudah rusak dan lapuk. Apalagi sebelumnya di ruang kelas juga mengalami kejadian serupa.
Siti Nurhanik, Kepala SDN Tanggalrejo mengatakan kejadian ambruknya atap ini sebelum guru masuk ke ruang. "Saat dibersihkan tiba-tiba atap roboh dan mengenani seluruh isi ruangan. Ambruknya ruang guru ini bersamaan dengan kegiatan try out siswa untuk persiapan ujian nasional, "kata Nur kepada sejumlah wartawan.

Menanggapi peristiwa ini,  Muntholib, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang mengatakan tahun 2012 dan 2013 ini pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk membenahi sekolah yang rusak. "Termasuk SDN Tanggalrejo ini sudah dialokasikan dari dana alokasi khusus (DAK)  selama dua tahun ke depan seluruh sekolah rusak bisa tertangani,"ujar Muntholip serius.
Untuk mengurangi perasaan was-was para siswa selama belajar, pihak sekolah memasang bambu untuk menyangga plafon yang rusak dan rawan jatuh.

Awal runtuhnya plafon SDN Tanggalrejo

Senin, 12 Maret 2012

Tahap 1 Runtuhnya Plafon SDN Tanggalrejo
Tanggal 12 Maret 2012


Meskipun tidak ada korban jiwa, runtuhnya plafon merusak mebelair yang ada di ruangan

Runtuh...

Sabtu, 10 Maret 2012

Bruak!! Atap Sekolah SD Ambruk Dimakan Usia

Rabu, 14 Maret 2012 13:23:23 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Atap SDN Tanggalrejo Kecamatan Mojoagung, Jombang ambruk, Rabu (14/3/2012). Beruntung, saat atap plafon tersebut ambrol tidak ada kegiatan belajar mengajar. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Agar tidak terjadi ambrol susulan, pihak sekolah memasang penyangga di bawah plafon yang dimakan usai tersebut.

Siti Nurhani, Kepala SDN Tanggalrejo, mengatakan, jumlah ruangan yang ada di sekolahnya terdapat tujuh lokal. Ironisnya, seluruh ruangan tersebut sudah lapuk dimakan usia. Bahkan, ada satu ruangan yang sudah rusak parah. Hingga akhirnya, plafon ruangan tersebut ambrol. "Sebenarnya sudah kita beri penyangga, namun tetap saja runtuh," kata Siti sembari menunjukkan ruangan yang dimaksud.

Dia menambahkan, ambrolnya atap SDN Tanggalrejo bisa dimaklumi. Pasalnya, sejak pertama kali dibangun yakni tahun 1980, sekolah tersebut belum tersentuh rehabilitasi. "Kami berharap pemerintah segera melakukan rehap," ujarnya penuh harap.

Sementara itu, Wahyu, salah satu pelajar mengatakan, ia masih takut atas peristiwa ambruknya plafon itu. Wahyu juga berharap, agar pemerintah segera membangun sekolah tersebut. "Biar belajarnya tenang, ya sekolahnya harus dibangun," ujar Wahyu.

Bruak...!!!!!!!!!!! Ambruk SDN Tanggalrejo Kec. Mojoagung

Jumat, 09 Maret 2012

Bruak!! Atap Sekolah SD Ambruk Dimakan Usia

Rabu, 14 Maret 2012 13:23:23 WIB
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Atap SDN Tanggalrejo Kecamatan Mojoagung, Jombang ambruk, Rabu (14/3/2012). Beruntung, saat atap plafon tersebut ambrol tidak ada kegiatan belajar mengajar. Sehingga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Agar tidak terjadi ambrol susulan, pihak sekolah memasang penyangga di bawah plafon yang dimakan usai tersebut.

Siti Nurhani, Kepala SDN Tanggalrejo, mengatakan, jumlah ruangan yang ada di sekolahnya terdapat tujuh lokal. Ironisnya, seluruh ruangan tersebut sudah lapuk dimakan usia. Bahkan, ada satu ruangan yang sudah rusak parah. Hingga akhirnya, plafon ruangan tersebut ambrol. "Sebenarnya sudah kita beri penyangga, namun tetap saja runtuh," kata Siti sembari menunjukkan ruangan yang dimaksud.

Dia menambahkan, ambrolnya atap SDN Tanggalrejo bisa dimaklumi. Pasalnya, sejak pertama kali dibangun yakni tahun 1980, sekolah tersebut belum tersentuh rehabilitasi. "Kami berharap pemerintah segera melakukan rehap," ujarnya penuh harap.

Sementara itu, Wahyu, salah satu pelajar mengatakan, ia masih takut atas peristiwa ambruknya plafon itu. Wahyu juga berharap, agar pemerintah segera membangun sekolah tersebut. "Biar belajarnya tenang, ya sekolahnya harus dibangun," ujar Wahyu.